Pilpres 2014.
Geliat politik 2014 memang sedang panas-panasnya, terlebih hari pelaksanaan pilpres 9 Juli 2014 tinggal menghitung hari. Ada dua kandidat pasangan capres dan cawapres yang memperebutkan posisi orang nomor 1 dan nomor 2 di negeri ini, Prabowo Subianto - Hatta Radjasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo - Jusuf Kalla di nomor urut 2. Jika menilik visi dan misi yang diusung masing-masing pasangan memang semuanya bagus dan menjanjikan berbagai hal "manis". Akan tetapi rakyat tak pernah tahu apakah kesemuanya itu akan terealisasi atau sekedar strategi untuk memenangkan suara tertinggi.
Siapakah Presiden RI 2014 - 2019 ?
Event terbesar tahun ini begitu menyedot perhatian publik, terbukti dengan ramainya media dan jejaring sosial yang seolah-olah menjadi medan perang bagi para pendukung masing-masing kandidat. Setiap statement yang tertuang di media, terlebih sesuatu yang berbau pilpres tak luput dari kerumunan warga dunia maya.
Jika kita perhatikan, para simpatisan begitu mengagung-agungkan apa yang mereka yakini sebagai orang yang pantas untuk memimpin negeri ini, hal biasa memang. Tapi yang membuat risih ketika tak jarang simpatisan yang mengumbar hal-hal negatif tentang lawan politik dari kandidat usungannya, hal-hal provokatif semacam ini yang menimbulkan pertikaian di kalangan pengguna jejaring sosial. Entah mereka dibayar untuk melakukan semua itu ataupun atas inisiatif sendiri kita tak pernah tahu. Bullying dan kekerasan dunia maya pun seolah menjadi hal yang tak asing.
Sebenarnya menjadi simpatisan itu sah sah saja, karena setiap individu memiliki hak untuk memilih dan menentukan pilihan. Hal terpenting adalah bagaimana jika pasangan capres cawapres yang kita agung-agungkan ternyata kalah?. Siapkah kita menerima kebijakan yang diusung lawan politiknya?. Dan seandainya menang siapkah kita untuk menjalankan kebijakannya?, bagaimana jika ternyata pilihan kita ingkar janji?.
Siapapun pasangan capres cawapres yang terpilih hendaknya kita terima dengan lapang dada, persatuan menjadi modal utama untuk mewujudkan keamanan dan ketentraman di negeri ini. Peran serta masyarakat/rakyat menjadi faktor terpenting, siapapun yang memimpin. Dan semua itu kembali ke setiap individu, kedamaian milik kita bersama.
0 komentar:
Posting Komentar